Karya: Norgadis Labuan
Saat aku jadi pengantin,
aku dimandikan seluruh tubuh,
aku digosok mesra sebersih-bersihnya,
aku disucikan sesuci sucinya.
Saat aku jadi pengantin,
aku dipakaikan gaun putih,
gaun putih yang penuh dengan wangian,
berlapis-lapis dengan sempurna.
Saat aku jadi pengantin,
aku dimahkotakan dikepala,
aku berkalung dibadan,
dan aku bergelang kaki.
Saat aku jadi pengantin,
aku diusung dan diarak menuju pelamin,
pelamin tempat aku beradu,
beradu bersama pasanganku.
Saat aku jadi pengantin,
saudara mara, jiran tetangga, sahabat handai,
menghantar aku buat kali terakhir,
bersama wajah yang pelbagai,
tenang, sabar, ikhlas, duka, sayu, kecewa dan tangis,
penuh warna warni.
Saat aku jadi pengantin,
aku menunggu penuh debar,
pabila kadi liang lahat,
berjabat mesra dengan pasanganku,
yang disaksikan tiang-tiang nisan,
penuh makna dan rahsia.
TINTA 2009 SMK MUTIARA
20 ulasan:
lama dah jadi pengantin kak eh.. hehehe
@Bujang Susah. Jadi pengantin dah lama, tahun ni masuk 19 tahun... Tapi puisi tu bukan pasal org naik pelamin...
mlm pertama di sana nanti..
@maiyah. Biarlah malam pertama itu malam yang menyenangkan selamanya...
Simbolik maksud pengantin dalam sajak ni. Pengantin yg dalam perjalanan menuju kediaman abadi untuk menemui ilahi. Pergi yang takkan kembali ke alam fana ini lagi.
@shameel Iskandar.
Itulah maksud puisi ini...
Indah puisi nih :)
@encik tikus.
Terima kasih encik tikus...
Saat Aku jadi pengantin,
saat aku jadi bersanding,
saat aku disoal terbaring,
saat aku ditanya menengking,
saat aku terkontang kanting,
saat aku diBARZAKH......terasing.....
Salam Amri Rani.
Mudah2an saat itu kita akn menjadi insan yang dipermudahkan semuanya...Amin...
menjadi penagntin kali kedua..itu yg berdebar2...sudah bersediakah kita?dia datang menjemput,bila2 masa..bagaiamna ketika kita sedang terleka?
Salam Kamsiah.
Jadi pengantin kali kedua yang membuat kita seram sejuk dingin... bersediakah kita?
sungguh bermkna puisi ni..bgus norgadis...hasilkn lebih bnyk puisi2..
Salam hazwanhakim.
Insyaallah, jika ada masa terluang, saya akan menulis puisi lagi.
Saat aku dimandikan...
itu yg menggerunkan.....
Salam mamawana.
Itulah hakikat kita manusia, setelah hidup pasti akan mati akhirnya...
Mmmmmm....bakat jika diasah...boleh..boleh..
mewarnai puisi....mewarnai seni...
Salam Zul pematang badak.
Terima kasih kerana sudi tinggalkan komen di sini.
kupeluk erat amalku
lalu kupersembahkan pada-Mu
berharap cemas Engkau tak murka
Salam zen-zen.
Moga yang dipeluk tak terlepas dan amal yang dibawa menjadi benteng pelindung diri...
Catat Ulasan